"Kau mau membawaku ke mana?" Meskipun langkah kakinya terus mengikuti pria yang ada di depannya sekarang, tetapi hatinya jelas-jelas masih tertinggal di dalam ruangan utama. Apa yang diinginkan oleh hatinya dan kepalanya tidak bisa disinkronkan menjadi satu untuk saat ini. Dia benar-benar tak tahu kemana pria ini akan membawanya pergi. Jack tidak menyangka kalau bangunan ini punya banyak orang untuk dilalui benar-benar mirip dengan bangunan milik Daeva Desdemonav.
"Zero!" Jack meraih lengan pria itu agar dia mau berhenti dan sejenak menatap ke arahnya. "Aku tidak mau berprasangka buruk padamu, tetapi jika kau hanya diam dan terus melangkah seperti ini apapun padaku bagaimana bisa aku percaya padamu kau tidak akan melakukan hal jahat padaku?"
Mendengar kalimat dari Jack, Zero hanya bisa tertawa. Melepas genggaman tangan itu, lantas kembali melanjutkan langkah kakinya.