Malam larut, berikan jangkrik seakan menjadi pertanda bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memenangkan jiwa dan raga dengan tertidur di atas ranjang empuk tempat peristirahatan menempuh malam yang panjang sebelum akhirnya pagi datang dan menyapa dengan berharap sinarnya begitu riang menenggelamkan kesedihan semalam.
Dia berdiri di depan bangunannya. Seorang pria berperawakan tinggi, berdiri di sana dengan baju mantel bulu tebal yang terbuat dari kulit macan. Tatanan rambutnya begitu khas, setidaknya meskipun tanpa harus mendekat dan berhadapan dalam jarak yang cukup, dia tahu siapa yang mendatangi ya malam ini.
"Lionel?" Bibirnya lama-lamat berbicara, itulah caranya menyambut kedatangan seseorang yang menjadi tamu di rumahnya tanpa dia inginkan.
Pria itu terlihat tersenyum. Matanya melengkung bulan sabit, begitu ramah memandang ke arah Daeva.