Mereka duduk ditemani dengan tiga cangkir kopi yang aromanya khas, seakan tidak pernah dijumpai oleh ketiganya. Suasana yang mereka tatap sekarang pun cukup untuk membuat pikiran dan mata segar kembali. Ada pesona sendiri dari aliran sungai yang jauh dari pandangan mereka. Setidaknya mereka benar-benar bisa menenangkan pikiran masing-masing dari beban yang seharusnya tidak mereka tanggung sejak awal.
Kalau ditelisik mundur ke belakang, Delwyn adalah seorang pengusaha yang seharusnya tidak berkecimpung di dunia seperti ini. Sebelumnya dia hanya menganalisa pasal naik turun sebuah harga saham, atau paling-paling melakukan rapat bersama klien barunya. Menanggapi pasal iblis bukanlah bagian dari pekerjaannya.