Daeva kembali diam. Dia tidak menyangka bahwa dirinya akan mendapatkan kalimat itu. "Lepaskan mereka dan aku akan pergi dari sini tanpa menyakitimu. Aku tidak mau berurusan dengan iblis baru."
Dia kokoh pada pendiriannya bahwa dirinya tidak akan berbasa-basi lagi di sini. "Aku juga tidak berniat untuk memulai perang apapun. Aku tidak berniat untuk membangun relasi denganmu apalagi sampai membuat sebuah perjanjian. Aku datang kemari karena keluhan dari anak manusia yang aku pilih sebagai pengawalku, bahwa salah satu temannya hilang setelah datang kemari."
"Rald!" Tiba-tiba saja dia menyebutkan sebuah nama yang begitu asing. Bahkan, jujur saja kalau Daeva sendiri tidak yakin bahwa yang dia sebutkan baru saja adalah nama seseorang. Sepertinya itu terdengar asing dan sedikit lucu.
"Itu adalah namaku. Bisa dikatakan bahwa orang-orang memanggil diriku dengan sebutan itu, Daeva."