Suara pintu diketuk dengan ringan. Menyita fokus perhatian milik Jack. Padahal sebelumnya dia sudah amat yakin jika Areta sudah pergi dari sini, dia melihat dari jendela kalau mobil wanita itu sudah meninggalkan pekarangan penginapannya.
Dengan langkah yang malas, Dia menuju ke arah ambang. Perjalanan selama hampir empa jam bolak-balik ke sana kemarin, membuat hubungan lelah. Apalagi dengan fakta bahwa dia tidak mendapatkan apa-apa. Dia tidak punya informasi apapun untuk dibawa pulang ke rumah. Dia pergi dengan tangan kosong begitu juga dengan caranya pulang, tak akan benar-benar dikecewakan oleh keadaan yang ada.
Seharusnya dia tidak bertindak gegabah seperti itu, gerutunya dalam hati.
Jack membuka pintu utama.
"Aku pikir jika kau sudah ...." Kalimatnya menggantung begitu saja, berhenti tatkala tidak sengaja mendapati pandangan mata yang ditujukan kepadanya terasa begitu asing dan tajam.