"Siapa dia tadi?" tanyanya. Mengiringi langkah kaki milik Daeva. "Dari pandangan matamu, sepertinya kau mengenal dia dengan baik." Ibad mencoba untuk menyimpulkan. Dia mulai hafal seperti apa Daeva. Hidup bersama dengannya, selama bertahun-tahun, tentu saja membuat dirinya memahami seperti apa wanita yang ada di sisinya sekarang ini.
"Bukan siapapun, " kata Daeva menjawab. "Fokus saja dengan jalanan yang ada di depanmu. Nanti kau menabrak orang lain," imbuhnya. Terus berjalan dengan langkah kaki yang ringan. Menyusuri koridor rumah sakit untuk keluar dari sana.
"Aku akan menemui seseorang setelah ini, jadi kembalilah ke rumah. Aku mungkin pulang nanti malam." Dia mengimbuhkan. Kalimat itu mengandung perintah bagi Ibad untuk tidak melakukan apapun, hal yang berbahaya. Daeva tidak akan bisa menolong dan membantunya.
"Siapa?" Ibad mencoba untuk mengintrogasi. Menatap Daeva terus menerus, sampai dia mendapatkan jawabannya.
"Calla."