"Nona Daeva! Selamat datang kembali."" Banyak yang menyambut dirinya, seperti pulang dari sebuah pernah besar yang memungkinkan kalau nyawanya tak akan selamat.
Wajah-wajah yang menatap ke arahnya terkesan begitu tegang. Sedikit bercampur dengan kesedihan. Daeva tahu alasannya. Dia tidak pulang selama beberapa hari tanpa kabar dan tanpa alasan yang jelas tentu saja itu membuat banyak orang mengkhawatirkan dirinya. Dia bisa memahami segala bentuk kekhawatiran itu.
"Aku baik-baik saja berkat doa dan harapan dari kalian. Terima kasih sudah mencemaskan diriku." Dia tersenyum, menatap orang-orang yang ada di sana. "Kalian boleh kembali ke tempat kalian sekarang."
Perintah yang diberikan membuat barisan di depannya pergi satu persatu. Hanya menyisakan seorang pria tua bertubuh sedikit gempal dengan rambut abu-abu tipis yang menyala di sela warna hitam rambutnya.