Ajun bertanya kepada Luna, "Tapi, persahabatan kita gak ancur kan?"
Luna tersenyum. Ia mengatakan, "Enggak kok, gue gak mau ancurin persahabatan kita."
"Jadi, gue gak bisa milikin lu sebagai ..." Ajun tidak melanjutkan kata-katanya. Ia mengerti. Lalu, suasana, menjadi hening kembali. Meskipun, penyanyi caffe telah datang, Ajun merasa sangat sepi dan kikuk.
"Pacar?" tanya Luna. Ajun meminta Luna untuk tidak membahasnya lagi, "Udah, Lun. Jangan dibahas lagi!"
"Kenapa?" tanya Luna.
"Gue mau, wujudin keinginan lu. Gue juga gak mau loh, hubungan kita, jadi ancur gara-gara, kebodohan gue," jawab Ajun.
"Lanjutin aja," jawab Luna berharap.
"Kalau gue lanjutin, emangnya, lu mau terima gue?" tanya Ajun. Luna mengangguk. Lalu, dia menjawab, "Iya, meskipun, tanpa bunga."
Ajun tak percaya dengan jawaban dari Luna. Dirinya menggaruk tengkuk karena salah tingkah. Ajun bertanya, "Jadi, sekarang, hubungan kita?"
"Pacaran," jawab Luna.