Dina menghela napas lega ketika sudah mengetahui posisi Rayan. Dina menjawab, "Syukur deh, kalau kamu udah ada di jalan. Ati-ati ya pulangnya."
"Iya, Mah," jawab Rayan.
"Gimana tadi, pengajian buat Nenek? Rame?" tanya Dina.
"Rame kok, Mah, banyak orang yang dateng," jawab Rayan.
"Syukur deh, kalau begitu. Mamah bahagia dengernya," kata Dina.
"Iya, Mah, Rayan mau pulang dulu ya. Soalnya udah malem," jawab Rayan.
"Oh iya, Mamah lupa. Nanti, kita ngobrol lagi pas kamu udah di rumah Uwa kamu ya," tutur Dina. Dina menutup sambungan telepon.
"Let's go!" ucap Cintya. Cintya amat menantikan untuk menonton film dengan teman-temannya.
"Nonton film apa nih?" tanya Cintya.
"Apa lagi, kalau bukan horror," ujar Vinny. Sengaja, Cintya mematikan ponselnya. Agar, orang tuanya tidak menghubungi dirinya.
Lika bertanya kepada Cintya mengapa mereka semua tidak boleh mengunjungi kediaman Cintya yang di Bandung, "Cin, kita kenapa gak boleh ke rumah lu sih?"