Ajun meminta maaf karena telah mengacaukan latihan mereka, "Sori, sori, kita ulang lagi aja."
Tama mendengus kesal. Ia berkata, "Nyita waktu aja!"
Rahman meminta agar Tama tetap tenang, "Tam, tenang dong! Jangan marah-marah. Kita kan band. Jadi, harus kompak."
"Yang bikin jadi gak kompak bukan gue ye!" ujar Tama.
Mereka pun, mengulang latihan. Namun, suara Tama tetap sama. Tidak pas dengan nada. Tama pun, melepaskan gitar yang melilit ke tubuhnya. Ia meninggalkan ruangan band tanpa mengatakan apa pun lagi.
"Tam!" panggil Rahman. Rahman tidak mengejar Tama. Namun, Ia langsung menelepon Tama.
"Maafin gue ya, semuanya, jadi kaya begini," tutur Ajun. Ajun merasa sangat bersalah kepada Tama dan Rahman.
Rahman bertanya apa yang menyebabkan Ajun menjadi aneh saat berlatih, "Lu kenapa sih? Apa yang lu pikirin?" Tidak menjawab pertanyaan dari Rahman, Ajun juga meninggalkan ruangan band. Rahman berkata kasar dan melempar stik drum.
