Setelah melarikan diri dari Hilmi, aku mendapatkan pekerjaan dari Asri. Lebih tepatnya, aku meminta dia untuk dicarikan pekerjaan.
"Aku ada sih kerjaan. Tapi, jadi pembantu. Gimana?" tanya Asri.
Aku menjawab, "Ya, gak papalah. Yang penting kan halal."
"Tapi, kalo Hilmi tau gimana?" Dari raut wajahnya, Asri cemas. Terlihat dia takut jika Hilmi akan memarahinya karena telah memberikanku informasi terkait pekerjaan.
Aku berkata kepada Asri jika aku tidak akan memberitahu Hilmi dari mana mendapatkan pekerjaan, "Tenang aja, aku gak bakalan kasih tau Hilmi kok."
Kami pun, akhirnya, mendatangi orang yang membutuhkan asisten rumah tangga. Dikenalkan aku dengan pemilik rumah. Katanya, aku sudah bisa bekerja hari itu juga.
"Kamu bisa kerja hari ini juga. Kalau bisa, aku menginap saja. Karena, suami saya pasti pulang malam. Dan membutuhkan sesuatu," terang Buk Santi—sang empunya rumah.
Aku mengangguk dan berkata, "Iya, Buk. Saya harus mulai dari mana?"