Aziel membawa Theodoric ke dalam kamarnya di yang di mana Theodoric masih setia memeluk Aziel begitu eratnya.
"Vi." Panggil Aziel yang kini mendudukkan dirinya di atas tempat tidur.
"Um?"
"Mereka sudah tidak ada, sekarang lepas dulu ya."
Theodoric menggelenhkan kepalanya tanda ia tidak ingin melepaskannya.
"Kenapa hm?" Tanya Aziel tidak ingin memaksa Theodoric untuk melepaskan pelukannya.
"Tidak mau-- malu." Jawab Thedoric yang mendapat tawa kecil dari Aziel.
"Malu kenapa heh?" Tanya Aziel menggoda Theodoric yang saat itu masih setia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Aziel.
Theodoric memilih diam dan menggelengkan kepalanya.
Melihat reaksi Theodoric membuat Aziel hanya mampu menggelengkan kepalanya.
"Lepas dulu ya." Kata Aziel mencoba untuk melepaskan pelukan Thedoric saat itu.
"Malu." Jawab Theodoric pelan tidak ingin melepaskan pelukan itu.
