Pada akhirnya mereka berada di taman bermain akibat permintaan Theodoric yang pada kenyataannya itu hanyalah permintaan refleks. Anak itu secara refleks berkata ingin pergi ke taman bermain akibat mereka yang menggodanya mmebuat Theodoric tidak tahu harus bersikap bagaimana.
"Max ayo pergi ke sana!" Ajak Theodoric saat ia melihat sebuah ayunan yang kosong seraya berlari kecil ke arah ayunan itu.
Keseringan pergi ke taman bermain membuat Theodoric sudah mengetahui apa saja yang ada di sana dan permainan apa yang ingin ia mainkan di sana.
"Jangan lari-lari!" Peringat Max panik.
Ia tidak tahu kenapa Theodoric suka berlari-lari belakangan ini membuatnya khawatir.
"Huh? Tapi Max jalannya lama, Vi mau main."
"Iya, tapi jangan lari-lari." Peringat Max sekali lagi.
"Humpt! Makanya Max jalannya cepat." Balas Theodoric.
Hah!
Max hanya bisa menghelakan napasnya yang kemudian mempercepat langkah kakinya untuk menyusul Theodoric yang sudah berada di depan sana.