Maaf.
Satu kata yang terus menerus mereka ucapkan dalam hati.
BRAK!
Aziel yang diselimuti oleh amarah itu langsung saja menghancurkan pintu sebuah ruangan yang tidak terpakai yang berada terpisah dari mansion, gudang.
Tempat di mana kemungkinan Theodoric berada dan benar saja saat pintu itu terbuka, mereka langsung saja melihat Theodoric yang tengah meringkuk sana ketakutan seraya memeluk erat bonekanya.
Melangkah maju mendekat, Aziel langsung saja mendekap tubuh yang terlihat bergetar itu.
"A-apa permainannya sudah selesai?" Tanya Theodoric begitu polos yang masih belum menyadari siapa orang yang memeluknya saat ini.
Yeah Theodoric hanya tahu kalau Hary mengajaknya bermain petak umpet, permainan di mana pemainnya disuruh bersembunyi dengan satu orang yang ditugaskan untuk bermain.