Theodoric mencoba untuk menetralkan rasa sakit yang melanda perutnya saat ia merasakan tempat tidurnya yang bergerak menandakan seseorang tengah duduk di pinggir tempat tidurnya yang di mana posisinya saat ini sedang membelakangi orang itu sehingga ia tidak dapat melihat siapa yang datang.
Ia tidak mengetahui siapa yang duduk di sana, meremat selimut yang ia kenakan agar tidak terbuka di mana orang itu pasti menemukan keadaannya yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja.
Theodoric juga mencoba untuk menekan suaranya supaya tidak keluar sampai ia merasakan seseorang mengusap kepalanya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya.
Theodoric diam, ia tidak berani mengeluarkan suaranya dan terus menyembunyikan dirinya di dalam selimutnya. Ia tahu, bahkan sangat tahu suara siapa itu.
"Vi." Panggilnya seraya meraih tubuh Theodoric untuk membalikkan tubuh itu demi menghadap ke arahnya.
Namun hasilnya nihil, Theodoric terlihat mempertahankan posisinya, ia menahan tubuhnya agar tidak bergerak.