Theodoric yang saat itu sedang sedih menenggelamkan tidur telungkup dan menenggelamkan wajahnya, menyembunyikannya di bantalnya.
Aziel dan Zayn pergi meninggalkannya tanpa pemberitahuan apapun. Mereka pergi tanpa mengatakan apapun meninggalkannya sendirian di apartemen bersama para pekerja mereka.
"Ugh! Menyebalkan." Gumamnya membalikkan tubuhnya telentang menatap langit-langit kamar itu.
Diam sejenak hingga ia memilih untuk beranjak dari tidurnya dan berjalan keluar dari kamar, meninggalkan kertas hasil ujiannya di atas tempat tidur.
Melangkahkan kakinya hingga ia sudah berada di loby membuat seseorang datang menghampirinya saat mereka menyadari keberadaan Theodoric di sana.
"Tuan mau ke mana?" Tanyanya setelah memberi hormat pada Theodoric.