Shit! Kue itu masih utuh di lemari es milik Lovexia.
Al terduduk melihat apa yang berada di depannya. Ia menjambak rambutnya dengan kuat!
Rasanya begitu menyakitkan.
Dia begitu terluka. Luka yang tidak dapat disembuhkan sama sekali. Luka yang tidak mengeluarkan setetes darah.
"Apa yang telah aku lakukan kepadanya! Bodoh! Kau sungguh bodoh Al! Kau telah mengabaikannya! Kau menyakiti perasaannya!"
Al tidak berani membuka halaman berikutnya, ia takut ada kejutan yang dapat membuatnya semakin terluka.
Al berlari keluar rumah berharap peri kecilnya itu kembali. Namun, ia tidak melihat tanda-tanda kepulangan peri kecilnya dan ia tidak tahu harus bagaimana. Ia membuka halaman berikutnya dengan tangan gemetar berharap ada petunjuk disana.
P' kapan kau akan pulang? Aku sangat merindukanmu. Kau tahu aku tidak bisa hidup tanpamu.
Kemarin aku mencoba bunuh diri, tapi aku takut.
Al terkejut! Batinnya terguncang hingga ia membuka halaman berikutnya dengan kasar.
