Aziel diam menatap langit malam yang di penuhi oleh bintang membuat langit itu menjadi lebih indah dengan sinar bulan yang menambahkan keindahannya.
Ia mendengar apa yang dikatakan Zayn, adiknya.
Aziel memang ingin melenyapkan Theodoric, namun itu hanyalah sebuah kata tanpa makna. Ia hanya mengucapkannya tanpa ada niatan untuk melakukannya. Ia bahkan tidak bisa melakukannya di saat ia menyadari siapa Theodoric. Bukan karena Theodoric itu Pangeran atau sejenisnya, melainkan Theodoric itu pernah menjadi bagian hidupnya di masa lalu ditambah satu fakta yang ia dapatkan membuatnya semakin tidak bisa melakukannya.
Satu fakta, kebenaran mengenai takdir yang telah berbicara semakin membuatnya sulit untuk melakukannya.
"Biarkan waktu yang berbicara." Ucap Aziel pada akhirnya setelah lama terdiam saat ia mendengar apa yang dikatakan Zayn mengenai dirinya yang hendak melenyapkan Theodoric.