Mereka telah disambut oleh seseorang yang hanya dikenal oleh Aziel seorang. Dalam hal ini, posisinya Aziel masih belum menyadari bahwa ia masih menggenggam Theodoric hingga suara orang yang ada di depan sana masuk ke dalam pendengarannya.
"Lama tidak bertemu." Ucapnya menyapa Aziel dengan senyuman, namun Aziel tidak menanggapinya.
Aziel tahu tidak ada yang tidak baik terjadi disaat orang itu datang kepadanya.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Aziel pada intinya membuat raut wajah orang itu berubah seketika.
"Oh ayolah, pamanmu ini baru saja sampai. Apa kau tidak ingin menyambut kedatangan pamanmu ini?" Kata orang yang disebut dengan paman itu duduk di tempatnya yang tadinya ia berdiri untuk menyambut Aziel.
Tidak ada tanggapan, Aziel hanya menatapnya datar dan semakin datar.
"Baiklah, baiklah, paman hanya--" ucapannya terhenti saat ia melihat keberadaan seseorang yang asing baginya.
Paman itu sedang melihat ke arah Theodoric yang ada tepat di belakang Aziel.