Kini Theodoric sudah berada di luar kelas dan ia tiba-tiba saja teringat sesuatu. Ingin masuk kembali, tapi ia tidak punya keberanian untuk itu membuatnya menatap sendu ke arah pintu masuk ruangan kelasnya.
"Stroberi Vi."
Theodoric melupakan buah stroberi yang ia bawa. Tadi sesaat sebelum ia pergi meninggalkan area apartemen, seorang pekerja yang bekerja di sana menghampirinya dan memberikan buah stroberi itu. Orang itu mengatakan kalau Zayn yang memerintahkannya untuk menyiapkan buah stroberi tersebut sebagai bekal untuk Theodoric saat berada di sekolahan.
Semua orang yang berlalu lalang menatap ke arahnya, ingin mendekat demi menjalin pertemanan namun mereka tidak ada keberanian untuk itu saat mengingat kejadian kemarin. Status Theodoric yang menjadi penghambat mereka untuk mengajak anak itu berteman.
Memilih untuk melangkahkan kakinya entah kemana sampai ia bertemu dengan seseorang yang menyapanya.
"Hai. Apa aku boleh berteman denganmu?" Tanyanya.