Selamat Membaca
Arina mengekori dosennya itu berjalan menuju parkiran fakultas ekonomi , mereka menyusuri sepanjang koridor dengan kebisuan. Suasana sangat canggung.
Gadis itu bahkan masih tidak bisa percaya jika tuan es batu yang tengah berjalan di depannya ini mengajaknya makan siang bersama
.
'Bukankah ini terdengar konyol ?'
Bahkan gadis ini masih terus berpikiran macam-macam di sepanjang perjalanan menuju tempat parkir. Rasa tidak nyaman terus hadir di dalam hatinya. Selama ini hidupnya terlalu datar, tidak pernah bergelut dengan sensasi apalagi sampai menjadi headline media.
Tapi kini semua telah berubah saat dia memutuskan untuk menikahi "Raymond. Tentunya dia menyadari itu.
Apa jadinya jika hari ini dia tertangkap media sedang jalan bareng dengan pria lain. Semua perasaan itu terus berkecamuk tanpa bisa dihentikan.
Lagipula kenapa tuan es batu ini tiba-tiba mengajaknya makan siang, bukankah itu terasa aneh.
'Apakah pria ini sedang kesurupan?' batin Arina.
