Hari ini ada sebuah mata pelajran yang sangat tidak Laila suka selain mata pelajran itu rumit Laila juga tidak suka akan Guru yang mengajarnya, Guru itu biasa mengoda Laila dengan nakalnya hampir setiap mata pelajaran itu Laila selalu tidak suka hampir tidak mau sekolah jika masih dengan guru yang sama, begitu demikian hari ini Laila juga sedang datang bulan yang membuat dia sangat marah-marahnya karna menahan rasa sakit, wajah Laila mulai berubah dan mengerutkan kening, "Laila kamu kenapa apa kamu sakit" tanya Yunis pada Laila, "gak apa-apa kok Yun cuma lagi kesel saja hari ini",
"sudah sabar orang sabar akan banyak uang"
"hahhaahaha iya asal kerja baru banyak uang"
mereka selalu bercanda agar tidak terlalu jenuh dalam kelas dan mata Pelajaran yang selalu bikin kesal orang itu, selama 1 jam terasa hampir satu hari saja di ajar sama orang yang tidak begitu di suka oleh Laila,
jam istirahat pun berbunyi saatnya Laila dan Yunis pergi ke kantin sekolah untuk mencari yang segar-segar selain hari ini sangat panas Laila juga sangatlah kesal membuat ia begitu tambah panas saja,seperti biasa selain Yunis Laila juga sedang bersama dengan Fania yang selalu menjadi teman setianya tapi tanpa Laila sadari Fania juga sedang suka dengan Yuda, Fania saat ini sedang berusaha mendekati Yuda akan tetapi Laila tidak tau kalo Fania juga suka akan Laila begitu juga dengan Fania dia juga tidak tau kalo Laila saat ini sudah sangat dekat dengan Yuda bahkan Yuda begitu sangat suka dan mulai mendekati Laila secara terang-terangan,"Laila hari ini sangat panas ya" Fania sedang mengajak ngobrol Laila,"iya hari ini sangatlah panas, tapi untung masih bisa ngadem dengan es ini jadi gak begitu terasa panasnya"
"ye cuman es ini masih panas lah Laila kecuali ada tempat buat ngadem gitu pasti enak", Yunis ikut nimbrung juga
"sana masuk dalam kulkas saja kalo gitu yun" Sambil ketawa Fania menjawab perkataan Yunis,
"hahahaha ya juga ya, tapi yang aku maksud itu seperti di bawah pohon gitu pas di pinggir pantai atau di atas gunung gitu pasti lebih seru dan dinggin",
"oh di atas gunung di bawah pohon yang kamu maksud sana jalan itu di belakang sekolah kan ada bukit kecil sana naik saja kamu Yun, hehehehehehe" Laila juga menyuruh yunis untuk segera menuju puncak saja,
Mereka kalo lagi kumpul begini sangat suka sekali bercanda,mereka melupakan semua yang sudah membuat hari ini terasa panas dari hati maupun suasana yang begitu sangat panas,
siang hari selesai sholat dzuhur Laila dan Yinis sudah pulang sekolah dia sudah di rumah masing-masing seperti biasa aktifitas Laila hanya di kamar saja sambil rebahan dan melamun Yuda,hingga dia tak sadar kalo ada kakak laki-lakinya yang sedang memperhatikan dia dari pintu kamar, "hei kamu sedang apa kok sepertinya senyum-senyum sendiri"
"wah kak Alfin bikin kaget aja"
"sedang apa kamu kok senyum-senyum sendiri gak pengang hp juga"
"gak ada cuman lagi senyum aja, kenapa kan gak ada yang ngelarang? "
"ih kayak orang gila kamu itu"
"ye kakak itu yang orang gila,masak aku di bilang orang gila"
" kalo gak gila kenapa ketawa sendiri ayo? "
"ada deh, kepo kakak ini"
"ya kepo lah namanya juga saudara, terus aku kan yang lebih tua harus tau lah"
"masak harus kan engak juga ya kan hehehehehe"
"emmmm, gak bilang aku sudah tau, pasti karna cowok"
"ye asal nebak saja ini"
"emang karna apa kalo bukan karna itu ayo"
"kakak ini kok ngeselin sih"
" kalo gak ngeselin bukan kakak hahahahha"
Laila langsung bangun dari kasur dan menutup pintu kamar karna merasa tergangu oleh Alfin yang dari tadi mengodanya,Alfin pun langsung pergi dari kamar Laila tanpa dia bertanya lagi, Laila di dalam kamar pun masih tetap melamun soal Yuda yang makin hari membuat Laila semakin cinta kapadanya,
***
tepat di keesokan harinya hari minggu untuk sekolah Negri libur dan di pesantren masuk seperti hari biasa, Laila dan Yunis pagi ini tidak sekolah karna ada acara yang membuat mereka tidak bisa sekolah, mereka berdua ikut dengan orang tuanya untuk pergi berziarah ke salah satu makam yang sangat indah tempatnya, ternyata sampai di tempat itu mereka ketemu dengan Yuda yang juga tidak sekolah hari ini, Laila sangatlah senang ada Yuda juga di tempat itu, " loh kok kamu ada disini juga Yud? " tanya Yunis pada Yuda
"iya ini ikut keluarga kesini, sama kayak kamu kan pasti? "
"iya benar sama"
"Laila ikut aku yuk? "
"mau kemana Yud gak enak lah sama keluarga di kira sedang apa"
"gak apa-apa kita kan satu sekolah juga"
"iya tapi kan kita sudah sama-sama dewasa"
"emang kenapa kalo sudah sama-sama dewasa, kita kan berteman bukan orang tidak kenal"
"ya sudah deh dari pada kamu rame terus gini ntar malah bikin curiga"
"nah begitu dong ikut kan? "
"iya iya, ayo Yunis kamu ikut kan? "
"aku di ajak juga nih bukan cuma berdua saja?
"ok kamu ikut aja yun biar orang yang liat gak mikir macam-macam "
"awas loh ya kalo kalian bikin aku jadi obat nyamuk"
"hehehehe gak akan lah, kita kan cuma temenan Yun"
"ya sudah Yud ayo mumpung lagi sibuk itu semua orang kita jalan" tegas Laila
"ok ayo"
Yunis dan Laila tidak tau apa yang telah di rencanakan oleh Yuda kenapa dia mengajak untuk jalan di sekitar pingir pantai itu, Yuda sudah punyak plening untuk saat ini, ia akan mengajak Laila untuk pacaran, Yuda sangat yakin kalo dia bakal di terima oleh Laila perempuan yang sudah ia sangat cintai dan di tergetkan untuk menjadi miliknya, Yuda tidak perduli meski Laila mempunyai tunagan sekalipun, dia akan tetap berjuang untuk menjadi pacar Laila, " Laila ini Yuda mau ngapain ya ngajak kamu dan aku juga" tanya Yunis pada Laila
"gak tau juga Yun sudah kita ikutin saja dia"
"jangan-jangan dia mau ngajak kamu pacaran"
"heh asal nebak saja kamu"
"kalo iya pokok traktiran"
"kayak tau aja aku mau apa ngak kamu itu Yun"
"hahaha tebakan aku pasti benar kamu gak akan nolak Yuda"
"terserah kamu saja deh biar kamu senang"
Laila sangat senang bila Yuda memang saat ini akan menembaknya, itu hal yang di tunggu oleh Laila dari hari sebelumnya,Laila mulai melamun tentang hal indah yang akan terjadi bersama Yuda nantinya,