Tak selang berapa waktu mereka berjalan Yuda menghentikan langkahnya dan langsung menoleh ke belakang, Laila dan Yunis sangat kaget karna mereka berdua tidak fokus pada Yuda yang berjalan di depanya melainkan sangat asik mengobrol dan melamun, "hei kalian ini srdang apa kok malah gak fokus sama orang yang ada di depanya", Laila saat ini sudah sangat dekat dengan Yuda hampir saja tubuh mereka bersentuhan,"hehehhe maaf aku lagi asik mengobrol dengan Yunis jadi gak fokus sama kamu"
"hemmmmm jangan-jangan kamu melamun ya?, pasti melamun tentang aku ya kan? "
"ye kamu sok bisa nebak saja padahal kamu itu gak se yakin itu kan? "
"kalo aku sangat yakin gimana apa yang bakal kamu lakukan? "
"gak ada ya cuma diam saja lah"
"ya gak imbang lah kalo begitu"
"lah terus maunya apa? "
"maunya aku kamu jadi pacar aku"
"hemmmm kalo ujung-ujungnya kalian mau gini kan gak usah bawa aku" Yunis sedikit mengerutu,
" biar kamu itu jadi saksi kita lah Yun" jawab Yuda
"oh begitu, iya deh iya asal nanti ada buat tutup mulut hehehehehe"
"kalian ini sudah sangat serius saja padahal aku saja belum jawab hemzzz!" Laila meminta nununjukan wajah kesal sama Yuda dan Yunis
tapi Yuda sangat yakin kalo Laila akan mau menjadi pacar dia,Yuda hanya dian menunggu jawaban dari Laila yang berada di depanya itu,
"Terima Laila nunggu apa lagi mumpung ada di depan mata tuh"
"gimana ya"
"jangan banyak mikir ntar keburu di dalam mbat orang loh itu" Yunis sedikit mengoda Laila
"aku jawab apa ngak ya"
"terlalu banyak mikir ini anak"
" yang mau jalani itu aku Yun bukan kamu jadi kan aku perlu mikir" jawab Laila
" sudah gak usah mikir panjang-panjang langsung saja terima"
" ya sudah Yuda aku terima kamu, mulai saat ini kita pacaran"
"wih beneran di terima nih aku??? "
" kalo nanyak lagi ntar aku jawab enggak"
"siap sayang terimakasih ya cantik"
"iya sama-sama,oia hal ini yang tau cuma kita bertiga loh ya jangan sampe ada orang lain tau"
"siap masalah itu gampang pokok aku di traktir hehehehe"
" kamu ini Yun yang ada di otaknya hanya makanan saja"
" iya lah Yunis gitu hehehehe"
" ya sudah lah nanti tak traktir"
tak lama mereka bertiga di tempat tersebut, Bungga datang mencari Laila dan Yunis, Bunga adalah adek sepupu Laila yang rumahnya tak jauh dari Laila, "Kak di cari tante tuh dari tadi di cari-cari ada di sini ternyata" tegas Bungga pada Laila
" iya Bungga ayo kita kesana,ini sudah mau kesana cuman kamu datang duluan"
"emang kalian di sini sedang apa, dan itu cowok siapa?" tanya Bungga pada Laila dan Yunis
"oh itu pacar Kakak Yunis lah Bungga" tegas Yunis agar Bungga tidak curiga
" oh ya sudah ayo kak kita kesana sudah mau pulang sepertinya"
"ok ayo"
Laila langsung meninggalkan Yuda sendiri dia tidak mau kalo Bungga nanti curiga padanya, Yunis sendiri yang langsung mendekati Yuda dan bilang padanya agar diam saja agar tidak menimbulkan curiga pada hubungan mereka berdua, Yuda pun hanya diam mengikuti perkataan Yunis dia baru menyusul untuk kembali di saat Laila dan Yunis sudah tiba di tempat orang yang ber kumpul di sana,
"Laila dari mana nak kok dari tadi di cari gak ada? " tanya Bunda pada Laila
" itu barusan ikut Yunis Bun"
"kemana Yunis kok Laila ikutin?"
"gak kemana-mana Bunda hanya lihat pemandangan saja kok Bunda"
"oh ya sudah kalo begitu nak, kalo mau pergi bilang ya biar gak di cari-cari terus"
"iya Bunda maaf-maaf lupa gak bilang tadi Bunda"
Yuda yang tak jauh dari posisi Laila dia hanya memandangnya dia sangat kagum pada Laila yang berani berbohong karna dirinya itu, Yuda senyum senang melihat Laila yang cantik yang anggun dengan balutan kerudung itu, Yuda tak menyangka sekali kalo dia akan di terima menjadi Pacarnya,
sore hari seperti biasa Laila di rumah hanya santai,tapi kali ini dia bersama dengan Yunis di dalam kamar sambil bergisip tentang Laila dengan Yuda, tapi mereka hanya senyum saja memelankan suara agar tidak membuat curiga orang yang ada di luar kamar, "Laila seandainya nanti kamu ketauan oleh Arik atau keluarganya gimana? tanya Yunis sedikit kawatir
"ya mau gimana lagi ya liat nanti saja lah, selama masih aman ya gak akan ada masalah juga kan Yun"
"iya cuma takut saja kalo pas nanti ketahuan kan aku juga repot soalnya aku kan membantu kamu masalah ini"
"sudah tenang saja pasti akan aman kok"
"iya aku percaya tapi awas loh pokok rame aku gak ikut-ikut"
Yunis sangat tidak yakin pada Laila yang menjalankan hubungan dengan Yuda itu dia sangat me wanti-wanti Laila agar tidak sampe ketahuan sama keluarganya,Laila hari ini sangat lelah tapi sangat senang juga karna sudah mendapatkan apa yang di impikan juga seorang cowok yang cool dan keren, yang bedanya sangat jauh dengan Arik tunanganya itu, Arik anak yang sangat sederhana dan selalu memakai pakaian ala anak pondok,sedang di rumah maupun di pesantren,
***
tepat di pagi hari seperti biasa Laila jalan kaki menuju sekolahnya di per jalanan dia sudah di tunggu oleh Yuda yang seperti biasa menunggunaya di jembtan jalan yang tak jauh dari sekolahnnya itu, Yuda tampil beda hari ini lebih cool dari biasanya, Laila sampai terpaku melihat ketampanan pacarnya itu, sampai dia tak berkedip melihatnya seakan terhipnotis oleh Yuda," hai kamu kenapa kok bengong begitu" Yuda menepuk pundak Laila
"eh enggak kok cuma lagi melihat matahari saja rasanya barusan mau bersin tapi gak jadi",
"oh begitu bukan karna aku?"
"ya enggak lah,kamu jangan mengira karna kamu aku begitu"
"ya sudah kalo bukan karna aku, kan aku gak se menarik itu ya"
"nah itu kamu sadar diri"
"tapi kalo gak menarik kenapa kamu mau ya sama aku ini"
"hemmmm masi nanyak, ya tentu kamu sangat menarik lah sayang"
"ahirnya jujur juga ya dan langsung manggil sayang juga, terimakasih banyak ya sayang"
Laila dan Yuda semakin intim saja Laila juga semakin berani memangilnya sayang,hari ini hari pertama buat mereka berdua ketemu setelah mereka resmi menjadi pasangan kita kakasih,Laila yang anggun nan cantik dengan balutan kerudung pun ikut tersipu malu di kala di panggil sayang oleh Yuda, pipinya merah merona karna rasa malunya pada Yuda,