Gue, Ailee Maudy, kpopers akut sejak SMP. Ya, gue emang cinta sama hal yang berbau Korea, apalagi dramanya.
Jung Hae In, salah satu aktor Korea yang menjadi salah satu tipe ideal gue, dari beberapa banyak aktor yang gue olengin.
Saat ini Gue sama Celine lagi nobar drama snowdrop di ruang tunggu karyawan.
"Oh my god ganteng banget sih Comrade Joo!" Puji Celine yang kini beralih puji ke aktor tampan yang berperan menjadi Comrade Joo.
"Kemaren katanya yang ganteng si Lim Soo ho, Jung hae in sekarang puji temennya yang penghianat?" Ucap Gue.
"Walaupun jahat, dia tuh so charismatic banget tau!" Ucap Celine menggila.
Brakk
"Hey kalian, waktu istirahat sudah usai, cepat kembali ke tempat kerja!" Ucap Manager kami, Lee Jong min, alias Alex.
"Iya lex, sabar napah!" Ucap Gue.
"Lex lex panggil saya Mr Alex!" Ucap Alex.
"Iya paham Mr Alex, makanya sabar kita juga bakal balik ke tempat kerja kok!" Ucap Gue.
"Ya sudah, saya tunggu kehadiran kalian dalam 20 detik!" Ucap Alex.
"Damn, apaan sih nih cowok ganggu aja gue lagi bucin!" Batin Gue.
"Iya Mr, maaf!" Ucap Celine.
Celine langsung narik tangan gue, gue tatap tajem tuh muka manager bin songong itu.
****
Hari sudah semakin larut, gue rencananya mo nemuin mama gue yang sekarang lagi di rumah sakit.
Tapi apesnya, dia halangi gue. Dia bawa setumpuk dokumen di meja kerja gue.
"Apa lagi nih?!" Ucap Gue.
"Tolong sopan sedikit sama atasan kamu, oh ya ini ada beberapa dokumen yang harus kamu review!" Ucap Alex sembari menaruh dokumen yang ada di tangannya itu ke meja kerja gue.
"Tapi Mr Alex, hari ini saya mau jenguk mama saya yang lagi di rumah sakit!" Ucap Gue dengan tatapan memelas.
"Ogah sebenarnya gue kek gini ke dia, tapi gue harus lolos dari dia buat bisa jengukin mama di rumah sakit!" Batin Gue.
"Emang mama kamu sakit apa?" Ucap Alex.
"Mama aku darah tingginya kumat, biasa Mr suka marah-marah!" Ucap Gue.
"Gimana gak marah-marah , kamu tuh terlalu bucin sama Korea!" Ucap Alex.
"Mr Alex bukan orang Korea ya? kok bilangnya gitu?" Ucap Gue.
"Skakmat kan lo, mau bilang apa lo? lo juga keturunan Korea-indo!" Batin Gue.
"Walaupun begitu, saya tidak separah kamu ya!" Ucap Alex.
"Alah alesan lu!" Batin Gue.
"Jadi gimana Mr? saya dibolehin pulang kan?" Ucap Gue berharap.
"Gak boleh, kerjain sekarang juga!" Ucap Alex.
"Tapi Mr, mama saya itu sendirian lo di rumah sakit!" Ucap Gue.
"Memangnya papa kamu gak ada?" Ucap Alex.
"Nih orang amnesia banget dah, orang bapa gue aja udah meninggal satu tahun yang lalu!" Batin Gue.
"Mr lupa, papa saya kan sudah meninggal satu tahun yang lalu!" Ucap Gue.
"Maaf saya tidak bermaksud untuk mengukit nya, kamu saya bolehin pulang, tapi kamu harus kerjain berkas-berkas ini di rumah, mengerti?" Ucap Alex.
"Ngerti lex, maksud lo work from home Kan?" Batin Gue.
"Iya pak, siap!" Ucap Gue.
Gue pun berdiri dan membawa beberapa berkas ditangan gue. Baru beberapa langkah gue jalan jauhin dia, eh dia malah nahan lengen gue.
"Ada apa lagi Mr?" Ucap Gue.
"Biar saya antar, saya juga ingin menjenguk mama kamu!" Ucap Alex.
"So care banget sih lo, gak biasanya lo kek gini es batu!" Batin Gue.
"Ohh ya sudah, mari Mr!" Ucap Gue mempersilahkan dia jalan duluan.
****
Kriett
"Ailee!" Panggil Mama gue, Maudy.
Gue duduk di samping mama gue, di susul Alex yang berdiri di belakang gue.
"Kamu sama siapa nak?" Ucap Mama gue yang bingung liat gue bisa dateng berdua sama gunung es ini.
"Dia Mr Alex!" Ucap Gue.
"Si gunung es?" Ucap Mama Gue yang buat gue buletin mata.
"Mama ngapain bilang gitu ke Alex, wah gue dalam bahaya inih!" Batin Gue.
"Gunung es apaan ma, ini atasan aku Mr Alex!" Ucap Gue sembari ngedip-ngedipin mata ngasih kode ke dia.
"Ohh maaf, tante nglindur soal nya tante baru aja bangun tidur hehe, maaf ya nak Alex!" Ucap Mama gue.
"Iya tan, gak papa!" Ucap Alex sambil senyum.
"Baru pertama kali ini gue liat si cowok es senyum? Mana senyum nya manis banget lagi kek teh manis, ada dimple nya lagi ke Lee Jong suk!" Batin Gue.
"Kamu lagi ngapain sih li!" Ucap Mama gue yang buat gue membuyarkan lamunan.
"Aduh mana ini netes lagi liur nya ew, bodoh banget sih gue gak bisa jaga image di depan dia!" Batin gue.
"Ma, aku ke toilet bentar yah?" Ucap Gue malu dan terus nutupin mulut gue.
"Iya jangan lama-lama yah!" Ucap Mama gue.
"Iya, tenang aja ada Mr Alex kok!" Ucap Gue.
Gue langsung lari ngibrit saking malunya tadi.
****
Alex POV
"Duduk nak Alex!" Ucap Tante Maudy yang menyuruhku duduk di sampingnya.
"Iya Tante!" Ucapku.
Aku pun duduk di samping ranjang Tante Maudy.
"Maafin kelakuan Ailee yah? dia emang kaya gitu orangnya!" Ucap Tante Maudy.
"Gak papa tante, udah biasa kok!" Ucapku.
"Udah biasa yah? brarti dia juga kayak gitu di kantor?" Ucap Tante Maudy.
"Ya gitu lah tante, bucin Korea!" Ucapku.
"Lah memangnya kamu bukan orang Korea?" Ucap Tante Maudy.
"Pertanyaan yang sama!" Batinku.
"Hehe saya juga orang Korea tan, tapi gak sepenuhnya ori Korea!" Ucapku.
"Ohh gitu, oh ya omong-omong nak Alex sudah punya pacar?" Ucap Tante Maudy.
"Belum Tante!" Ucapku.
"Kenapa gak sama Ailee aja, Tante liat nak Alex itu baik orangnya, berbalik sama yang Ailee omongin ke Tante!" Ucap Tante Maudy.
"Emang Ailee omongin apa tentang saya ke tante?" Ucapku Penasaran.
Brakk
"Ya ampun Ailee, kamu ngagetin mama tau gak? kenapa sih gak buka pelan-pelan aja pintunya?" Ucap Tante Maudy.
"Kayaknya udah malem banget deh Mr, sebaiknya Mr pulang dan beristirahat!" Ucap Ailee sembari mendorong ku untuk keluar.
"Terus kamu gimana?" Ucapku.
"Gak usah di pikirin Mr, saya sudah hubungi kakak saya untuk jemput!" Ucap Ailee.
"Ya sudah kalau begitu, saya pamit ya Tante?" Ucapku.
"Iya nak Alex, hati-hati di jalan!" Ucap Tante Maudy.
"Iya tante, semoga cepat sembuh!" Ucapku.
"Terimakasih doanya!" Ucap Tante Maudy.
"Sama-sama Tante, selamat malam!" Ucapku.
"Selamat malam, udah sana Mr pulang!" Usir Ailee.
"Gak sopan kamu!" Ucapku menatapnya tajam.
"Silahkan pulang dan beristirahat Mr Alex!" Ucap Ailee sopan.
Aku lalu pergi meninggalkan rumah sakit.
Sesampainya di rumah, ku lihat eomma tengah tertidur pulas di sofa, bahkan televisi di depannya masih menyala.
"Eomma aku pulang!" Ucapku perlahan membangunkan nya.
"Eh kamu udah pulang nak, eomma masakin makanan yah?" Ucap Eomma.
"Gak usah eomma, eomma duduk dulu di sini, biar Alex yang masak makan malam!" Ucapku.
"Baiklah kalau begitu!" Ucap Eomma.
Aku meletakan jas ku di sofa, lalu menuju dapur yang berada di belakang ruang televisi.
"Bagaimana pekerjaan mu hari ini , nak?" Ucap Eomma.
"Baik-baik saja eomma!" Ucapku.
"Syukurlah kalau begitu!" Ucap Eomma.
"Bagaimana dengan Eomma?" Ucapku.
"Eomma menjenguk teman lama eomma di rumah sakit hari ini!" Ucap Eomma.
"Ohh begitu ya, bagaimana keadaan nya eomma?" Ucapku.
"Keadaan nya sudah lebih baik katanya!" Ucap Eomma.
"Ohh syukurlah!" Ucapku.
"Jong min-ah eomma ingin bertanya padamu?" Ucap Eomma.
"Apa itu Eomma?" Ucapku.
"Kapan kau akan menikah?" Ucap Eomma, yang membuatku memotong jariku sendiri.
"Ahh!" Rintihku.
Eomma yang cemas menghampiri ku.
"Ya ampun kau ini kenapa ceroboh sekali?" Ucap Eomma.
"Tidak apa-apa Eomma, aku bisa mengobatinya sendiri!" Ucapku sembari membersihkan lukaku dengan air.
"Biar eomma ambilkan kotak obat yah?" Ucap Eomma.
Ia lalu berlari ke kamar ku untuk mengambil kotak P3K.
"Ayo segera olesi lukamu dengan obat!" Ucap Eomma yang langsung memberi ku obat merah.
Setelah lukaku terbungkus rapi oleh plester, aku kembali melanjutkan acara masak-memasak ku.
"Maaf ya, Eomma tidak bermaksud untuk membuat mu kaget, hanya saja kau terlalu sibuk dengan pekerjaan mu, sampai-sampai kau lupa umur untuk menikah!" Ucap Eomma.
"Aku tidak setua itu Eomma!" Ucapku.
"Setidaknya kau punya pacar Alex!" Ucap Eomma.
"Baiklah baiklah terserah apa kata Eomma, sekarang eomma duduk di sofa dan tunggu aku menyelesaikan makan malam, araseo?" Ucapku.
"Araseo!" Ucap Eomma lirih.
Eomma lalu kembali duduk di sofa sembari menonton televisi yang menyala.