Lantai delapan rumah sakit.
Miranda, Mori dan Didi diam saja selama di dalam lift, bahkan hingga lift terbuka di lantai delapan.
Didi berjalan keluar terlebih dahulu, disusul Miranda dan Mori yang memperhatikan gerak jalan Didi yang sedikit aneh kalau diperhatikan.
[Ah! Iya, aku lupa kalau kaki kirinya Om Didi tepat di bawah lutut adalah kaki palsu! Tapi aku penasaran kenapa pemilik kekuatan makhluk mitos bisa kehilangan kaki? Apa kasusnya sebelum menerima kekuatannya?]
Beberapa meter berjalan ke arah kanan koridor lantai delapan, Didi berhenti di depan sebuah pintu berdaun dua berwarna coklat muda. Tidak ada petunjuk nama ruangan itu milik siapa, tapi yang pasti ruangan itulah yang diketuk oleh Didi tiga kali.
Didi membuka pintu setelah mengetuk dengan lebar.
"Terima kasih!" ucap Miranda memasuki ruangan.
"Masuk!" perintah Didi kepada Mori.