Tubuhku sudah bergetar, menahan ketakutan dan kemarahan terhadap juragan Somad yang tidak ada henti-hentinya membuat diriku kesulitan. Di satu sisi juga aku takut, takut akan juragan Somad bicara yang sebenarnya kepada keluarga ku. Disaat ketakutan ku memuncak, Alexa mengalihkan pembicaraan nya dan membela kembali keluargaku dari gangguan pria itu.
Alexa terlihat mendekat, untuk bertanya terhadap juragan Somad tentang kedatangannya saat ini.
"Anda yang tadi siang marah-marah kepada papah Anes, kan? Sekarang mau apa lagi anda ke sini? Mau nagih hutang lagi? Bukankah hutang itu sudah lunas, lalu untuk apa anda datang dan membuat keributan?" Cecar Alexa merasa dipermainkan sama si juragan Somad.
"Saya memang mau nagih hutang, tapi bukan hutang yang itu. Ada hutang lain yang belum terselesaikan. Tapi ada satu hal yang lebih menarik perhatian saya selain itu, sesuatu yang mengejutkan untuk kamu juga keluarga Aneska." Tukas juragan Somad, sambil mengedipkan sebelah matanya padaku.