Rena terperangah.
"Maksudnya apa itu?" tanyanya penuh selidik.
"Apa aku sudah memberhentikan dirimu? Apa kau sudah mengajukan pengunduran diri dari Nakamura?"
Rena melongo. "Eric, kau sadar, kan? Kau benar-benar masih hidup, kan? Ini dirimu yang asli? Bukan dirimu yang palsu, kan?"
Rena tak tahan berdiam diri saja. Dia meraih tangan Eric, memeriksanya dengan teliti. Beberapa kali dia mengusap kulit pria itu, memastikan memang makhluk di hadapannya bisa disentuh dan benar-benar hidup.
Namun, Rena syok berat saat tiba-tiba Eric menariknya mendekat. Dia menabrak dada pria itu dan refleks mencengkeram bagian depan kemeja Eric, berjaga agar tidak sampai ambruk ke pelukan sang mantan bos.
Jarak mereka sangat dekat, terlalu dekat untuk diatasi oleh jantung Rena. Perlahan dia merasakan leher dan wajahnya memanas karena ditatap sebegitu intens oleh pria itu.
"E--Eric, lepaskan ...." Rena setengah hati menolak.