Rena menepuk-nepuk kepalanya. Dia berusaha mengenyahkan suara-suara yang tidak henti bermunculan dalam kepalanya. Suara yang bahkan dirinya tidak tahu datangnya dari mana.
"Apa pula itu bahasa Cheonsa?" Rena menghela napas panjang.
Dia buru-buru silam dari tempatnya mengintip. Rena sudah memastikan bosnya baik-baik saja. Tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Begitu kembali ke dapur, Rena lupa sejenak dengan kejadian aneh yang dialaminya sejak dini hari tadi. Dia tenggelam dalam keasyikannya menyiapkan sarapan. Saat sudah menuntaskan semua pekerjaan dan siap menyajikan makanan, perempuan itu terkejut setengah mati.
"Astaga, sejak kapan kalian ada di sana?" Rena mengelus dada yang berdebar-debar. "Untung aku tak sedang membawa makanan. Bisa jatuh berantakan makananku karena kalian."
Eric tidak mengindahkan ocehan Rena. Dia justru menatap lekat-lekat perempuan itu.
"Kapan kau datang?"