Kedua orang tua itu memancarkan aura yang sangat kuat. Mereka nampak misterius, namun juga bersahaja di waktu yang bersamaan.
"Gae, apa kau bisa menangani semua ini sendirian?" tanya Kim dengan tenang.
"Tentu saja, Guru. Aku rasa, ini latihan yang baik untukku agar tidak terlalu bergantung pada kekuatan Malaikat."
"Bagus. Kami akan menuju ke tempat Jae-Kyung sekarang. Jika ada hal yang berbahaya, cukup lari dan temui kami di lokasi yang sudah diberikan Jae-Kyung."
"Aku mengerti, Guru. Akan tetapi, melarikan diri dari pertarungan tidak ada di dalam kamusku!" ucap pemuda bernama Gae itu dengan semangat dan kembali memasang kuda - kuda untuk bertarung.
Jian-Lei tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh pemuda itu.
"Baiklah, kalau begitu, kami harus pergi secepat mungkin. Aku merasakan sebuah firasat yang sangat tidak mengenakan."