Eric dan Rena sama-sama mematung, tetapi dengan perasaan yang berbeda-beda. Bila Rena menatap kehadiran Rea dengan dada berdebar dan sikap mengantisipasi, Eric malah memandangi tunangannya dengan sorot kebencian yang sangat dalam.
"Ayo, keluar." Eric menggamit lengan kekasihnya.
"Apa ini tidak apa-apa?" Rena meragu.
"Jangan khawatir. Ada aku." Eric meraih genggaman kekasihnya.
Berdua mereka keluar mobil. Langkah Rena yang takut-takut kontras dengan Eric yang tegas dan mantap. Saat mereka tiba di ruang depan, yang otomatis berhadapan dengan Rea karena wanita itu sedang berdiri di sana, keduanya langsung disambut tatapan tajam Rea.
"Kau membawanya bersamamu?" Alis Rea terangkat tinggi.
Eric menatap tajam. "Dia pegawaiku. Ada yang salah?"
"Apa atasan dan bawahan selalu bergandengan tangan?" Pandangan Rea melekat pada tangan Rena yang berada di genggaman Eric.
Dengan wajah memerah, Rena berusaha menarik diri. Namun, Eric justru memegang tangan Rena makin kencang.