Rosie masih menatap lekat ke arah Bianca yang tidak bisa menjawab pertanyaannya. Nampaknya benar bahwa masalah yang dihadapi oleh Bianca memang berhubungan dengan Sophia. Namun, dia tidak mengetahui kira-kira apakah itu.
"Tidak. Bagaimana pun Sophia adalah sahabatku. Apa kamu tidak lihat tadi, Bianca? Sophia bahkan terlihat begitu peduli dan perhatian denganmu. Aku harap persahabatan kalian tidak akan berakhir karena sesuatu yang aku sendiri tidak mengetahuinya," imbuh Rosie dengan bijaksana.
Dalam masa pelarian, mereka sudah bersama dan melewati banyak rintangan. Rasanya tidak masuk akal kalau ada suatu kekecewaan pada teman yang berujung kesedihan. Bukankah mereka semua harus bersama menghadapi semua itu.
Bianca terdiam. Dia menyadari kalau dirinya mungkin sudah sangat egois.