Aku ke kamar lagi setelah makan sahur ternyata Kiara pura-pura haid dia bilang begitu dengan seseorang di telepon kebetulan aku mendengar percakapan mereka.
"Kiara kenapa kamu pura-pura sedang datang bulan sih? Kamu bulan puasa malah berbohong," hardikku menyapa Kiara agar dia sadar akan perbuatannya yang salah.
"Kamu kenapa mendengarkan obrolanku dengan temanku? Dasar tidak sopan tingkah laku Aryna, seharusnya masuk kamar ketuk dulu!" pekik Kiara tidak mau salah.
"Ini kan kamar kita berdua jadi wajar aku keluar masuk kamar sendiri," sahutku.
"Kamu mending pindah ke kamar depan deh, sana kumpul lagi dengan Mbak Syakila bestie kamu tuh!" Kiara mengusirku, aneh sekali padahal dia dulu minta numpang di sini meskipun aku pun juga menumpang.
"Kamu tega sekali mengusirku sekarang, kita sahabatan kan?" tanyaku.
"Dulu kita sahabatan tapi tidak lagi, maaf Aryna aku benar-benar benci sama kamu! Karena keburukanku sudah terbongkar, jadi sekalian saja aku tunjukkan," hardik Kiara.