Pove Ranaya
"Aku harus membawa ATM ini." gumamku, meraih sebuah tas skincare yang menjadi tempat penyimpanan ATM baru ini.
Sekarang aku sudah berada di rumah, tentu hanya ingin mengambil ATM baru ini. Setelahnya aku akan pergi ke suatu tempat, dimana aku bisa menenangkan diri. Aku tidak ingin mengambil keputusan jika sedang emosi seperti saat ini, setidaknya semua hal perlu dipikirkan baik-baik agar tidak ada penyesalan yang menghinggapi di kemudian hari.
ATM baru sudah berada di tanganku, dompet dan juga beberapa perhiasan milikku juga sudah aku bawa, karena rumah ku kosong dan beberapa kali aku kepergok perhiasan ataupun uang ku sirna di dalam lemari, aku tidak tahu siapa dalangnya lebih baik mengantisipasi daripada aku rugi.
"Bismillah." imbuhku sebelum melajukan mobil,
Aku memang buru-buru untuk pergi meninggalkan rumah, kalau lambat bisa-bisa kak Zidane datang kerumah ku, aku sedang malas ingin menemuinya.