"Hahaha ... becanda, Ran." Aku diam, tidak mungkin juga aku menyukai Budi seperti ini. Dia khilafnya kebangetan.
"Kalau begitu silahkan segera pulang Bud, mobilnya sudah saya terima. Setelah ini saya mau telpon Mas Danang sebagai ucapan terima kasih."
"Iya, siap, bawel." Budi memakirkan mobilku, dan segera pamit.
Entah mengapa sedih mendengar Budi yang mengatakan hanya becanda. Ada apa denganku? Ini tidak boleh terjadi karena Budi tidak akan bisa bersamaku, dan dia juga sudah memiliki tunangan meski aku tidak diundang saat itu. Hanya mendengar penuturan dari Budi saja.
"Hati-hati ...." Kenapa jadi baper begini? Dia memandangku seperti ingin mengatakan sesuatu, aku pernah merasakan cinta dan itu tatapan orang jatuh cinta.
"Aku pamit ...." Begitu ucapannya!
Fix ini jatuh cinta! Apakah aku telah jatuh cinta kepadanya yang terbilang cukup muda dariku. Karena kedewasaannya yang membuatku seperti ini.