Bab 131
"Bagaimana kondisi anak saya, Dok?" tanya Mas Jaki, ketika sang dokter baru saja keluar dari dalam ruangan tempat memeriksa kondisi Nia.
Kami menunggu Nia dengan perasaan harap-harap cemas, karena anak itu benar-benar lemas tadi. Saat aku menanyainya di mobil, sepatah katapun tak keluar dari bibir mungilnya.
"Pasien hanya demam biasa, Pak. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ini biasa terjadi pada anak-anak seusianya. Yang terpenting cukup istirahat dan minum obatnya nanti," tutur dokter, membuat aku dan Mas Jaki mengangguk-angguk.
"Terima kasih, Dok." jawab kami bersamaan.
Plong.
Aku benar-benar merasa lega sekarang, Mas Jaki pun demikian. Syukurlah kalau Nia hanya demam biasa, tidak seperti dugaan-dugaan yang terlintas sebelumnya.
Setelah menyelesaikan biaya pengobatan Nia, kami bertiga memutuskan untuk segera pulang. Hari juga sudah mulai gelap, ditambah cuaca mendung dengan rintik-rintik hujan yang akan menemani perjalanan.
∞