"Untuk apa kita mendatangi tempat ini?" Aaron Liu tampak panik dan juga gelisah saat Jiang Lily mengajaknya ke Grande Factory.
Sebuah toko pakaian pria yang terkenal dengan kualitas terbaik dan juga harga yang tak main-main. Tak bisa dipungkiri jika Grande Factory adalah toko langganan dari Aaron Liu sendiri.
Ada kecemasan tersendiri di dalam hatinya. Ia hanya tak mau jika Jiang Lily sampai mengetahui latar belakang keluarganya. Aaron Liu jauh lebih memilih untuk menjadi anak dari seorang petani kecil di pulau terpencil.
"Nenek yang memintaku untuk mengajakmu ke sini. Bukankah besok kamu akan menemaniku ke pernikahan mantan tunangan kamu itu? Jika ingin menolak, langsung katakan hal itu pada nenekku." Jiang Lily sangat tahu jika Aaron Liu tak ingin datang ke pernikahan itu. Namun, ia tak ingin membuat pria itu semakin diinjak-injak harga dirinya di hadapan seorang perempuan murahan seperti Miranda Choi.
"Aku akan menjelaskan pada Nenek Jiang jika aku tak bisa menemanimu besok pagi," ucap Aaron Liu sembari kembali masuk ke dalam mobil. Ia benar-benar tak ingin masuk ke dalam sebuah toko pakaian mahal yang dulu menjadi langganannya.
Melihat respon Aaron Liu yang sangat berlebihan, Jiang Lily harus memikirkan sebuah cara untuk membawanya masuk. Bagaimanapun caranya, ia harus membawa pria itu masuk ke dalam toko.
Jiang Lily pun membuka pintu mobil dan menarik pria itu agar segera keluar dari sana. Tak peduli apapun, ia harus bisa membawa Aaron Liu masuk ke dalam toko itu.
"Kamu adalah asistenku! Sudah seharusnya kamu menemaniku berbelanja. Kenapa kamu justru membiarkan aku masuk sendirian?" Jiang Lily sengaja menunjukkan wajah kesal dan sedikit marah. Ia harus memaksa pria itu untuk menemaninya masuk ke dalam.
"Baiklah! Baiklah!" Dengan sangat terpaksa, Aaron Liu keluar dari mobil. Mereka langsung masuk ke dalam sebuah toko pakaian pria dua lantai yang berada di pusat kota.
Seorang perempuan muda dengan pakaian rapi langsung datang untuk menyambut kedatangan mereka. Jiang Lily langsung memberikan sebuah kartu nama yang tadi diberikan oleh neneknya.
Perempuan yang diduga adalah manajer toko itu langsung mengantarkan mereka ke lantai dua dari Grande Factory. Di sanalah terpajang koleksi terbatas dan juga special edition dari desainer toko itu.
"Silahkan, Nona. Nyonya Jiang baru saja menghubungi toko dan mengatakan Anda akan mengunjungi toko kami." Perempuan itu sangat ramah dan juga begitu sopan. Dia membawa mereka berdua ke sebuah ruangan khusus di mana koleksi terbaik toko itu berada.
"Terima kasih." Jiang Lily berjalan mengikuti perempuan itu ke sudut ruangan di mana banyak model tuxedo dan juga koleksi jas dengan bermacam-macam model.
Aaron Liu tampak tak tertarik sedikit pun dengan semua koleksi di toko itu. Ia sangat tahu betapa mahalnya semua pakaian yang terpajang di lantai dua dari Grande Factory.
Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membeli pakaian di sana. Tentu saja hanya orang-orang yang memiliki uang berlebih.
"Selamat malam, Nona. Saya yang akan membantu Anda selama berbelanja di toko ini," sapa seorang perempuan cantik dengan seragam khas seorang toko pakaian ternama.
"Baiklah. Aku akan melihat beberapa koleksi terbaru dari pakaian di toko ini," ucap Jiang Lily dengan senyuman tipis menghiasi wajahnya. Ia pun mendekati beberapa tuxedo yang terpanjang di sana.
Sedangkan perempuan tadi melihat sosok pria yang datang bersama perempuan itu. Ia merasa familiar dengan sosok pria yang sejak tadi langsung duduk di sebuah kursi yang sudah disiapkan untuk pelanggan toko itu.
Dengan penuh keraguan, perempuan itu mendekati Aaron Liu. Ia semakin yakin jika pria itu adalah orang yang dikenalnya.
"Kak Aaron!" seru perempuan itu pada seorang pria yang sudah menjadi langganan di toko itu. Kebetulan sekali hubungan mereka cukup baik selama ini.
"Kamu masih bekerja di sini?" Aaron Liu tampak sedikit terkejut melihat perempuan yang selalu menemaninya berbelanja di Grande Factory. Tak menyangka jika mereka berdua bertemu lagi.
"Mau bekerja di mana lagi, Kak? Apakah Kak Aaron calon suami Nona Jiang?" Perempuan itu sangat penasaran dengan hubungan Aaron Liu dan juga perempuan cantik yang datang bersamanya.
Aaron Liu justru tersenyum tipis mendengar pertanyaan itu. Bagaimana pelayan toko itu bisa berpikir jika Jiang Lily adalah calon istrinya? Jelas-jelas hubungan mereka hanya antara seorang atasan dan juga bawahan saja.
"Nona Jiang adalah atasanku. Jangan berpikir macam-macam!" jelas Aaron Liu dengan suara lirih. Ia tak mau jika sampai terdengar oleh Jiang Lily yang masih sibuk memilih pakaian.
"Oh iya, Kak. Kebetulan sekali Tuan Su juga ada di sini. Dia datang bersama dengan beberapa keluarganya," ucap seorang perempuan cantik yang bekerja di toko itu.
"Su Minghao?" ulang Aaron Liu untuk memastikan jika orang yang dimaksudkan adalah sosok pria yang sama.
Pelayan toko itu hanya mengangguk saja. Ia tak mungkin berbicara terlalu keras hingga terdengar oleh pelanggan lain. Perempuan itu sangat tahu jika Su Minghao adalah teman dekat dari Aaron Liu. Beberapa kali mereka berdua berbelanja di toko itu bersama.
"Bawa aku bertemu dengannya!" Aaron langsung bangkit dari tempat duduknya. Mendadak ia sangat bersemangat untuk menemui sahabat dekatnya itu.
Ada banyak hal yang ingin ditanyakan Aaron Liu pada sahabatnya yang sempat menghilang itu. Ia harus mengetahui sebuah alasan yang membuat Su Minghao seolah sengaja menghindari dirinya.