"Selamat ulang tahun, pangeran!"
"Selamat ulang tahun, sayang!"
"Aslan, selamat ulang tahun!"
Tepat yang ke tujuh belas tahun, Aslan kembali merayakan ulang tahun bersama seluruh kerajaan. Wajah tampan, keluarga bangsawan, tidak pernah kekurangan apapun. Pasti banyak yang merasa iri dengan kehidupannya. Rambutnya berwarna pirang, dengan mata biru menggemaskan.
Semua permintaan egois yang Aslan katakan, pasti selalu didapatkan, kecuali satu hal. Ya, hanya satu hal yang tidak bisa dia dapatkan. Sebuah cinta yang tulus dari seseorang. Mereka semua hanya mengincar menjadi anggota kerajaan. Tidak ada yang mencintainya secara tulus.
Jangankan untuk pasangan. Seorang teman saja, tidak berani untuk mendekati dirinya. Namun, bukan berarti Aslan tidak memiliki teman. Salah satu dari panglima kerajaan, memiliki seorang putra. Dia lah satu-satunya orang yang berani berbicara kepadanya.