Gale masih terbaring tak beradaya di atas sebuah ranjang ruangan serba putih. Beberapa selang menempel pada tubuhnya, memonitor segala keadaan tubuh. Sementara tabung oksigen masih melekat pada hidung, berusaha membuatnya tetap bernapas sepanjang waktu.
Gram selalu berada di samping ranjang tempat Gale terbaring, menunggu kapan saja jika sudah siuman. Tidak akan pernah dia biarkan dia bangun tanpa ada orang berdiri di sampingnya, karena hal itu akan sangat membuatnya bersedih.
"Gale, kau harus tetap hidup. Kau sudah berjuang sekuat tenaga dua hari lalu dan aku tidak bisa melakukan apapun untukmu." Ujung mata Gram mengeluarkan butiran bening, terus mengalir hingga menetes di samping tangan Gale.
Kursi yang ada di belakang, ditarik ke depan. Gram duduk di samping ranjang tempat Gale berbaring, kemudian menggenggam tangan yang ditusuk jarum infus, mengalirkan darah dan cairan bening agar menambah kekuatan.
