Tubuh Rall kaku dan tidak dapat digerakkkan, seluruh tenaga yang ada di dalam tubuhnya menghilang seketika. Bola matanya hanya dapat menatap lurus ke depan, tepat ke arah salah satu tombak bercahaya yang menghunus pada bola matanya.
"Sialan kalian semua!" teriak Rall mengatupkan rahang, berpikir jika kali ini adalah akhir dari kehidupannya. "Kenapa aku mengalami kejadian seperti ini."
Seketika ingatan Rall tentang kejadian sebelumnya, terlihat begitu nyata di dalam kepala. Kejadian di mana sebelum tubuhnya mengalami kelelahan yang berlebihan. Pada saat itu dia sedang mengendalikan tubuh Revan menggunakan kemampuan miliknya.
"Ternyata dia memiliki kemampuan hebat seperti ini. Jika mengetahui hal ini, untuk apa aku bersusah payah mengendalikan tubuhnya dengan lama." Rall yang berada di dalam tubuh Revan tersenyum getir, merasa jika kemenangan sudah berada di dalam genggaman tangan.
