Seluruh tenaga yang sebelumnya menopang tubuh Aarav, seketika menghilang begitu saja. Kedua kakinya tidak dapat menyangga tubuh, kemudian terjatuh dengan kedua lutut menempel di atas tanah. Bola mata terbelalak lebar, mulut menganga tanpa suara yang dapat terdengar.
Padahal baru saja dia melihat seseorang masih berdiri tepat di belakang punggungnya, tetapi ketika Aarav kembali membalikkan badan, orang tersebut telah menghilang tanpa sepatah kata. Sama seperti sebelumnya, tidak ada kata perpisahan sebelum kepergian untuk selama-lamanya.
"Tidaaaakk!!!!" teriak Aarav begitu parau, deraian air mata tak kunjung berhenti keluar dadi kedua mata, terus saja membasahi wajah kering yang sebelumnya terlihat bercahaya.