"Apa yang kau lakukan!" teriak Gram dengan wajah mengerikan. "Bukankah sudah kukatakan jika benda itu berbahaya!" Tangannya segera menarik sebuah senapan pada genggaman Gale.
Sudah tiga hari semenjak munculnya lubang besar di tengah kota. Sekarang Gale tinggal bersama Gram, seseorang yang sudah menyelamatkan hidupnya.
Gale menundukkan kepala, merasa bersalah atas apa yang baru saja terjadi. "Aku ingin latihan menembak," jawabnya lirih. "Jika aku tidak segera menjadi kuat, aku tidak bisa membunuh mereka semua."
Gram tertawa mendengar jawaban yang keluar dari mulut Gale. Tangannya diangkat secara perlahan, kemudian mengelus kepala Gale dengan lembut.
"Seorang anak sudah melihat kejadian mengerikan seperti itu, tekanan mentalnya bisa saja terganggu," batin Gram memandang wajah mungil Gale. "Sebenarnya, makhluk apa yang muncul di tengah kota tiga hari yang lalu."
