"Tidak mungkin! Bukankah hal seperti itu sangat mustahil terjadi. Kenapa bisa menjadi seperti ini!" teriak Aarav sembari mencengkram kepala menggunakan dua telapak tangan. "Aku sama sekali tidak mengerti atas apa yang sebenarnya terjadi di sini. Siapa saja, tolong beritahu aku apa yang sudah terjadi pada Erina!"
Berbanding terbalik dengan apa yang baru saja dilakukan Aarav. Revan justru menganggap jika Aarav terlalu terbawa suasana dengan keadaan Erina. Padahal Revan melihat jika Erina sudah lebih baik dari sebelumnya, tidak ada sesuatu hal yang janggal pada keadaan Erina saat ini. Lalu, apa yang sudah menyebabkan Aarav bertingkah seperti orang yang cukup gila seperti itu.
"Terkadang, kau terlalu terbawa suasana. Bukankah pemikiranmu saat ini sangatlah dangkal?" tanya Revan pada dirinya sendiri ketika melihat ketidakberdayaan Aarav saat ini. Meskipun Erina mengalami kejadian yang berada di luar nalar, dan mengakibatkan beberapa luka pada tubuhnya.
