Setelah beberapa saat tidak sadarkan diri, Erina akhirnya mulai mengerjapkan mata. Sementara itu, sekujur tubuh Aarav telah dipenuhi dengan keringat yang cukup banyak. Jika keringat tersebut ditampung dari pertama kali keluar, sudah dapat mengisi puluhan ember.
Segala sesuatu yang dibutuhkan agar Erina dapat tersadar, sudah dilakukan oleh Aarav sejak beberapa jam lalu. Hingga akhirnya usaha yang dia lakukan menemui keberhasilan. Erina dapat sadar setelah menerima beberapa kali tamparan serta hal lain yang tidak bisa dijelaskan.
"Akhirnya kau sadar juga!" teriak Aarav merasa bahagia ketika melihat Erina mulai mengerjapkan mata. "Aku sangat khawatir dengan keadaanmu saat ini. Syukurlah tidak ada sesuatu yang buruk terjadi pada dirimu sekarang!"