Rena tak mau butuh waktu lama, sebab ia paham jika saat ini ia akan berpikir tenang. Maka dari itu, ia pun langsung mengulum senyum manisnya dan tak mau dibuat salah sangka.
"Jadi begini, Bu. Saya ini temannya Adit. Saya mau ketemu sama ayah!"
Rena menaikkan sudut bibirnya. Namun itu membuat Rena pusing sendiri. Ia tak paham acara pembicaraan. Bukan bagaimana, yang ditanya dibuat kelimpungan atas tingkah yang cukup rumit.
"Kalau kamu butuh sesuatu, mungkin bisa dibuat hal yang lebih baik. Saya minta ke semuanya untuk bisa berpikir matang Saya paham jika tingkah yang kita lakukan kali ini perlu tempat untuk berpikir matang.
Rena melototkan matanya. Sial! Ia sepertinya paahm dimaan tempat yang akan membuatna pusing. Ia tak mau akan dibuat pusing kali ini
"Kamu tahu tingkah mereka yang tak akan datang tempat yang cukup rumit. Maka dari itu perlu waktu yang pasti. Jangan coba-coba cari tempat yang salah dan akan mendatangkan hal yang baik.