Rena kembali bertemu dengan Mita. Kali ini ia mencoba berbicara tenang dengan teman kosnya dan semuanya sudah diatur.
"Hei," sapa Mita pura-pura belum kenal.
"Hei, gue Rena. Nama lu siapa? Apa perlu kita saling mengenal satu sama lain lagi?"
"Apaan sih anak ini!" orang itu menggerutu beberapa saat. Bukan bagaimana, ia merasa tingkah yang dilakukan temannya itu sama saja membuat hidupnya susah.
"Cukuplah, sepertinya kamu ini bisa saja membuat teman-temanmu makin sulit karena hal yang kita bicarakan lebih jauh,"
"Loh kenapa bicara seperti itu?"
Rena masih tak paham ketika dirinya justru dibuat malu oleh segala hal yang keluar dari mulut teman kosnya
"Maksudnya? Koku lu jadi ketus bgini?!"
Rena mendadak emosi sebab orang yang diajak bicara tak emnujukkan hal yang baik. Lagipula, buaknnya mereka berdua menujukkan sebuah hal yang bisa mendatangkan kebaikan padanya?'