Vira mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Tepat depan matanya menerobos kesekeliling saat lampu merah. Ia masih jengkel melihat ekspresi tingkah orangtuanya Adit.
"Yang benar saja! Gue gak suka tingkah keluarga ha Adit saat ini. Mereka sepertinya terlalu memaksakan keadaan. Saya mah ad apacarnya,"
Vira melihat salah satu ponsel yang menganggur diatas kabin mobil. Wanita itu lalu mengelus layar gawainya yang dijadikan sebagai screen layar utama.
Diperhatikan lebihd alam, lengkungan bibirnya Vira begitu manis Ia tak bisa membayangkan bagaimana rasanya mendapatkan suatu hal yang membuatnya bahagia.
"Kalau misalnya aku pergi menemui Adit sekarang apa gak kenapa- apa, ya?"
Vura masih memikirkan hal itu. Nun belum usai urusannya, Vira langsung menancapkan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan itu membuat mobil civic putih berada di dekatnya.
"Eh, lu bisa bea mobil?!" kepala dari sana langsung melongok. Mau tak mau, Vira langsung menujukkan aut wajah keheranan.
