Rena semakin mendengar acara selanjutnya yang tengah berlangsung di dalam sana. Ica yang sepertinya makin menunjukkan taringnya. Rena hanya bisa menarik nafas panjang. Telinganya panas mendengar kebahagiaan itu. Disana ia mendengar suara Ica tengah memanggil Adit.
"Adit terus. Dasar," gumam Rena jengkel mendengarnya.
Isi kepala Rena tak habis pikir dengan isi kepalanya Ica. Bukan bagaimana, Rena tak habis pikir melihat Ica terlalu mengistimewakan Adit. Mulai dari pemberian kue pertama hingga hal lainnya.
Mengapa hatinya bisa sesakit itu saat ica terlalu mengistimewakan Adit.
Apakah Rena cemburu? Apakah ini artinya Rena diam-diam naksir dengan sahabatnya sendiri?
Entahlah. Harusnya Rena lebih memikirkan sikap Ica yang tidak bersahaja padanya. Bukan memikirkan Ica yang terlalu mengistimewakan Adit.
'Rena! Please, kamu jangan berpikir terlalu jauh!' Rena bergumam melawan perasaannya saat ini.