Terdengar dering telepon rumah berbunyi saat Bu Yeni dan Nazwa tengah sarapan bersama. Gegas Nazwa beranjak dari tempat duduknya.
"Biar aku saja yang angkat, Bu," ucap Nazwa seraya berjalan menuju telepon rumah yang terletak di meja telepon yang berada di ruang tengah.
"Hallo, kediaman Assegaf," sapa Nazwa saat ia telah menempelkan gagang teleponnya pada telinga.
"Nazwa ini aku, Azka."
Rupanya sang penelepon itu adalah Azka dari bali.
"Oh iya, Pak Azka. Ada apa?" tanya Nazwa biasa saja.
"Sabrina kemana? Aku susah sekali meneleponnya sama sekali tidak terhubung," kesal Azka. Rupanya pagi-pagi sekali Azka sudah berusaha menghuhungi Sabrina namun sulit untuk terhubung karena ponsel Sabrina memang belum aktip karena pemiliknya memang masih terlelap tidur.
"Sabrina masih tidur, mungkin saja ponselnya memang dinonaktivkan," jawab Nazwa.
"Kok tumben sekali?" Azka terdengar aneh karena Sabrina memang tak biasanya bangun siang atau pun terlambat seperti itu.