Samudra tampak menatap Nazwa dengan sinis. Ia sepertinya telah tersulut emosi karena tuduhan yang telah dilayangkan Nazwa padanya.
"Saya tidak menuduh, Pak. Saya hanya bertanya saja. Apa Pak Samudra mengetahui sesuatu mengenai fitnah yang tertuju pada saya?" sanggah Nazwa berbicara dengan halus agar Samudra tak tersinggung dengan ucapannya.
"Itu sama saja kamu menuduh saya!" Samudra berbicara dengan sedikit kesal. Ia kesal karena Nazwa menuduhnya yang mengetahui sesuatu.
"Kamu pikir saya tidak punya pekrjaan sehingga harus mengurus hal yang tidak penting bagi saya," imbuhnya memperjelas.
"Lalu tugas apa yang Pak Samudra maksud lewat sambungan telepon tadi?" Nazwa bertanya sekali lagi dan masih dengan pertanyaan yang sama.
"Apa harus saya jelaskan maksud dari pembicaraan saya tadi? Memangnya kamu siapa sehingga saya harus melaporkan urusan saya pada kamu?" Samudra tampak beranjak dari tempat duduknya kemudian kembali berkata pada Nazwa.