Saat beberapa langkah samudra meninggalkan meja makan, tiba-tiba langkahnya terhenti dan ia mambalikan tubuhnya kembali ke arah Nazwa.
"Tidur saja di kamar tamu! Suruh Siti menyiapkan kamar tamunya untuk kamu," titah Samudra tanpa mengukir senyuman. Raut wajahnya masih sama dengan sebelumnya. Kecut dan tak ada ramah-ramahnya. Tapi, di balik juteknya Samudra rupaya masih saja memperhatikan tempat tidur untuk Nazwa.
"Saya akan tidur di kamar, Siti." Nazwa mengelak.
"Saya bilang di kamar tamu! Jangan berani membantah!" tegas Samudra penuh penekanan.
Nazwa tampak terbelalak sambil menelan salivanya. Ia menganggukan kepala sebagai tanda mengiyakan perintah dari Samudra.
Setelah menegaskan ucapannya, Samudra kemudian melanjutkan langkah. Ia harus kembali ke kamarnya karena ada beberapa hal yang harus ia kerjakan sebelum istirahat dan tidur.